-->

Type something and hit enter

On
Wayang Kulit
Wayang Kulit
WAYANG PURWA

Wayang purwa adalah bagian dan beberapa macam yang ada, diantaranya wayang gedog, wayang madya, wayang klitik purwa, wayang wahyu, wayang wahono dan sebagainya.

Wayang purwa sudah ada beberapa ratus tahun yang lalu dimana wayang timbul pertama fungsinya sebagal upacara menyembah roh nenekmoyang. Jadi merupakan upacara khusus yang dilakukan nenek moyang untuk mengenang arwah para leluhur. Bentuk wayang masih sangat sederhana yang dipentingkan bukan bentuk wayang tetapi. bayangan dan wayangan tersebut.

Perkembangan jaman dan budaya manusia selalu berkembang wayang ikut pula dipengaruhi bentuk wayangpun berubah, misal:

Bentuk mata wayang seperti bentuk mata manusia, tangan bergabung menjadi satu dengan badannya, hal ini dipandang kurang enak maka tangan wayang dipisah. Untuk selanjutnya diberi pewarna.

Perkembangan wayang pesat pada jaman para wali, diantaranyá Sunan Kalijaga, Sunan Bonang dan yang lain ikut merubah bentuk wayang sehingga Iebih indah bentuknya.

Langkah penyempurnaan dijaman Sultan Agung Hanyakrakusuma,jaman kerajaan Pajang, Kerajaan Surakartajaman Pakubuwono banyak sekali menyempurnakan bentuk wayang sehingga tercipta bentuk seperti sekarang ini, dimana telah mengalami kemantapan yang dirasa pas dihati pemiliknya.
Pengaturan Wayang
Pengaturan Wayang

Pengaturan wayang

Jumlah wayang dalam satu kotak tidak sama tergantung kepada pemiliknya. Jadi ada wayang yang jumlahnya sampal 400 wayang, 350 wayang ada yang jumlahnya hanya 180 wayang dan ada yang kurang dan 180 wayang.
Biasanya wayang yang banyak, wayang yang rangkap serta wanda yang banyak sesuai yang diinginkan.


Pengaturan wayang pada Iayár atau kelir atau disebut simpingan.
Didalam simpingan wayang ada simpingan kanan dan simpingan kiri.
Yang disimping pada simpingan kiri adalah sebagal berikut :
1. Buto raton (Kumbakarno).      
2. Raksasa muda (Prahasta, Suratimantra).
3. Rahwana dengan beberapa wanda.
4. Wayang bapang (ratu sabrang).
5. Wayang boma (Bomanarakasura).
6. Indarajit.
7. Trisirah.
8. Trinetra dan sejenisnya
9. Prabu Baladewa dengan, beberapa wanda.
10. Raden Kakrasana.
11. Prabu Salya.
12. Prabu Matswapati . :
13.PrabuDuryudana .
14. Prabu Kurupati
15. Prabu Karna
16. Raden Ugrasena
17. Raden Setyaki
18. Raden Samba.
19. Raden Narayana
Keterangan:
Pada contoh diatas hanya secara garis besar saja. Jadi màsih banyak nama tokoh yang tidak kami cantumkan.
Wayang eblekan :
yaitu wayang yang masih diatur rapi didalam kotak, tidak ikut disimping.
Contoh :
Buta brabah, wayang wanara, wayang kewanan, (hewan), wayang tatagan yang lain, misal : wadya sabrang, buta cakil dan lain-lain.
Wayang dudahan:
Yaitu wayang yang diletakan disisi kanan dhalang.
Contoh :
Punakawan, pandita, rampogan, dewa, dan beberapa tokoh wayang yang akan digunakan didalam pakeliran.
 

Click to comment